Latest Post
3:30 AM
KURIKULUM 2013 - Takut Tertinggal, Sekolah jadi Berlomba-lomba Terapkan Kurikulum 2013
Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSGI, Retno
Listyarti mengatakan, sekolah-sekolah yang bukan sasaran Kurikulum 2013
belakangan berlomba-lomba mengajukan diri untuk menerapkan Kurikulum
2013 secara mandiri. Sementara di sisi lain menurutnya, ada sekolah yang
enggan menerapkan, namun dipaksa oleh dinas pendidikan setempat lewat
Nota Kesepahaman (MoU).
"Ini membahayakan. Apakah lulusan Kurikulum 2013 lebih baik daripada
Kurikulum 2012? Akibatnya, orang-orang berpikir mau melakukan karena
takut siswanya ketinggalan," tandas Retno, di Jakarta, Selasa (6/8).
Retno mengatakan, pemerintah harus konsisten mengawasi
sekolah-sekolah yang mengimplementasikan kurikulum itu secara mandiri.
Pemerintah pusat menurutnya juga harus mewaspadai inisiatif daerah untuk
melaksanakan Kurikulum 2013 sebagai sebuah "proyek" semata.
"Banyak sekolah sebenarnya tidak mengerti, tapi dipaksa oleh dinas pendidikan," katanya.
Terkait evaluasi Kurikulum 2013, Retno menegaskan bahwa pemerintah
juga harus menyiapkan mekanisme evaluasi untuk sekolah yang menerapkan
Kurikulum 2013 secara mandiri. Apalagi menurutnya, sekolah yang ingin
menerapkan Kurikulum 2013 secara mandiri itu kini semakin banyak.
Diketahui, pada tahun ini, implementasi Kurikulum 2013 hanya
dilakukan pada 6.326 sekolah sasaran jenjang SD, SMP, SMA/SMK, di 295
kabupaten/kota di 33 provinsi. Sementara, Data Kemdikbud juga
menyebutkan, ada 1.006 sekolah, ditambah sejumlah sekolah di 14
kabupaten/kota dan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yang mengajukan
diri untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara mandiri.
Sumber : www.beritasatu.com